NATAL BERSAMA: ANTARA TOLERANSI DAN BATAS AQIDAH Benarkah semua yang berlabel “toleransi” selalu sejalan dengan ajaran Islam?
NATAL BERSAMA: ANTARA TOLERANSI DAN BATAS AQIDAH
Benarkah semua yang berlabel “toleransi” selalu sejalan
dengan ajaran Islam?
👇👇👇
1️⃣“Perayaan Natal bersama adalah bentuk toleransi.”
Pernyataan ini kerap digaungkan di ruang publik, bahkan dianggap sebagai
standar sikap moderat beragama.
Namun, pertanyaan mendasarnya adalah:
apakah praktik tersebut benar-benar toleransi menurut Islam, atau justru
telah melampaui batas aqidah?
2️⃣Islam memang agama yang menjunjung tinggi toleransi.
Sejak awal, Islam telah mengajarkan hidup berdampingan secara damai dengan
pemeluk agama lain.
Namun perlu dipahami, toleransi dalam Islam bukan konsep
tanpa batas.
Ia memiliki definisi, rambu-rambu, dan prinsip yang tegas.
3️⃣Islam membolehkan non-Muslim menjalankan ibadah dan perayaan agamanya dengan
aman.
Islam juga melarang segala bentuk pemaksaan keyakinan dan kezaliman.
Akan tetapi, Islam tidak membenarkan keterlibatan seorang Muslim dalam ritual ibadah agama lain, termasuk perayaan hari raya keagamaan.
4️⃣Toleransi menurut Islam berarti:
✔️ Tidak memaksa keyakinan
✔️ Tidak mengganggu ibadah pihak lain
✔️ Berlaku adil dan berbuat baik
❌ Bukan mencampuradukkan akidah
❌ Bukan mengaburkan batas iman
❌ Bukan mengorbankan prinsip keyakinan
5️⃣Allah menegaskan dengan sangat jelas:
“Untuk kalian agama kalian, dan untukku agamaku.”
(QS. Al-Kafirun: 6)
Ayat ini mengajarkan sikap adil, damai, sekaligus tegas.
Hidup berdampingan dibolehkan, tetapi menjaga kemurnian aqidah adalah
kewajiban.
6️⃣Dalam Islam, kebenaran agama adalah prinsip iman.
Islam meyakini bahwa hanya satu agama yang benar di sisi Allah.
Keyakinan ini bukan bentuk kebencian,
melainkan konsekuensi iman yang tidak boleh dinegosiasikan.
7️⃣Seorang Muslim tetap diperintahkan untuk:
✔️ Berlaku santun
✔️ Menjaga keadilan
✔️ Menebar kebaikan kepada siapa pun
Namun, ikut serta dalam perayaan hari besar agama lain
bukan bagian dari toleransi Islam.
Pandangan ini telah ditegaskan secara konsisten oleh para ulama lintas
generasi.
8️⃣Maka pertanyaan penting bagi kita semua:
👉 Bagaimana bersikap toleran tanpa melanggar aqidah?
👉 Di mana batas toleransi yang harus dijaga?
👉 Apakah semua bentuk kebersamaan harus dibenarkan atas nama harmoni?
📝 Catatan Penutup
Toleransi sejati bukanlah menghapus perbedaan,
melainkan mengelola perbedaan dengan adil tanpa kehilangan jati diri.
📌 Setuju atau punya pandangan lain?
Silakan tulis di kolom komentar.
Diskusi sehat lebih bermanfaat daripada saling menyesatkan.
@portalperadabanislam
#ToleransiBeragama #DakwahIslam #GenerasiMuslim #KontenDakwah
#DakwahDigital #PemudaMuslim #EdukasiAqidah #LiterasiIslam #IslamRahmatan
#PemahamanIslam #BelajarIslam #BatasToleransi
Sumber : https://seruanmasjid.com/

Posting Komentar untuk "NATAL BERSAMA: ANTARA TOLERANSI DAN BATAS AQIDAH Benarkah semua yang berlabel “toleransi” selalu sejalan dengan ajaran Islam?"