HIJRAH MENUJU KHAYRU UMMAH
(Tahun Baru, Arah Baru untuk
Umat Terbaik)
Tahun baru Hijriah kembali tiba.
Tapi ini bukan sekadar pergantian kalender.
Ini waktu terbaik untuk bertanya
jujur:
Sudahkah kita pantas disebut
sebagai Khayru Ummah—umat terbaik?
Ataukah justru kita makin jauh dari gelar itu?
Hijrah bukan sekadar berpindah tempat.
Hijrah adalah perubahan besar—yang membangkitkan harga diri umat.
Seperti Rasulullah ﷺ dan para
sahabat, yang hijrah dari Makkah ke Madinah…
Bukan hanya menyelamatkan diri,
tapi menyusun kekuatan untuk menolong umat.
Tahun baru ini…
Saatnya muhasabah.
Bukan cuma soal diri, tapi juga kondisi umat ini.
Apakah kita sedang berjaya?
Atau malah makin terpuruk?
Lihat kenyataan:
Umat ini kaya SDA, tapi miskin sejahtera.
Papua contohnya:
Gunung emasnya terus dikuras,
tapi rakyatnya tetap menderita.
Lihat pula Gaza, Yaman, Uyghur, Myanmar…
Disiksa, dibunuh, terusir.
Siapa yang benar-benar melindungi
mereka?
Sebagian besar pemimpin negeri Muslim justru bungkam.
Sebagian malah jadi kaki tangan penjajah.
Di mana kekuatan kita?
Mengapa kita tak bersatu?
Hijrah Nabi ﷺ adalah strategi perubahan.
Dari lemah ke kuat.
Dari terpinggirkan ke berdaulat.
Inilah makna “Sulthanan
Nashîra” — kekuasaan yang menolong Islam dan umat.
Khilafah Islam dulu jadi bukti sejarah.
Umat disatukan.
Syariah ditegakkan.
Dunia menghormati Islam.
Ada perlindungan.
Ada penjaga kehormatan umat.
Hari ini, kita butuh hijrah serupa:
Bukan pindah lokasi. Tapi pindah
sistem.
Dari sistem buatan manusia…
ke sistem Allah yang menyatukan dan menyelamatkan.
Tahun baru ini…
Mari berhijrah.
Bukan ke tempat baru,
tapi ke cara pandang yang baru.
Dari pasrah jadi sadar.
Dari seremonial jadi perubahan hakiki.
📌 Menurut kamu, hijrah
paling berat itu apa?
👇
Tulis di kolom komentar. Yuk kita saling menguatkan!
Jangan lupa: share, like, dan follow @portalperadabanislam kalau kamu peduli kebangkitan umat 💛
#TahunBaruHijriah #Hijrah1447H #KhayruUmmah #IslamRahmatanLilAlamin
Posting Komentar untuk "HIJRAH MENUJU KHAYRU UMMAH"
Posting Komentar