DUNIA KELAM TANPA KHILAFAH 🌍 Sebuah Refleksi atas Satu Abad Lebih Ketiadaan Kepemimpinan Islam

 


DUNIA KELAM TANPA KHILAFAH 🌍

Sebuah Refleksi atas Satu Abad Lebih Ketiadaan Kepemimpinan Islam


Bayangkan dunia tanpa pelindung.
Tanpa pemersatu.
Tanpa pemimpin yang sungguh-sungguh memperjuangkan umat.

Itulah kenyataan hari ini.
Sudah lebih dari satu abad, umat Islam hidup tanpa naungan Khilafah.

Apa yang berubah?


Dulu, umat Islam pernah memimpin peradaban.
Ilmu pengetahuan, teknologi, keadilan, dan kesejahteraan tumbuh subur di bawah kepemimpinan Khilafah.

Kini?
Perpecahan, penjajahan, dan ketidakadilan justru menjadi wajah keseharian.


Sejak Khilafah Utsmaniyah diruntuhkan pada tahun 1924, umat Islam tercerai-berai.
Para pemimpin digantikan oleh boneka penjajah.
Islam disingkirkan dari kehidupan.
Sekularisme dipaksakan atas nama kemajuan.

Agama tak lagi boleh menyentuh urusan politik, hukum, dan negara.


Ironisnya, mereka yang memperjuangkan Islam justru dicap radikal.
Dijebloskan ke penjara.
Dibungkam dan dilenyapkan.

Palestina, Mesir, Aljazair, Suriah—menjadi saksi bisu pengkhianatan terhadap umat.


Kini dunia dikuasai oleh Barat.
Amerika dan sekutunya menjadi wasit sekaligus pemain.

Aturan mereka.
Keuntungan mereka.
Umat Islam? Hanya dijadikan korban—lagi dan lagi.


Demokrasi katanya milik semua.
Faktanya, hanya diterima jika selaras dengan kepentingan Barat.

Ketika partai Islam menang pemilu, langsung digulingkan atau diintervensi.
Hamas, FIS, Ikhwanul Muslimin sudah merasakannya.


Ekonomi pun tak luput dari jerat penjajahan modern.
IMF, Bank Dunia, dan WTO membawa “resep-resep” yang justru melemahkan.

Utang, privatisasi, dan penyerahan sumber daya menjadi jebakan sistematis.
Rakyat makin menderita, asing semakin berjaya.


Lalu muncullah narasi baru: Islam moderat.
Islam yang sesuai selera Barat—didukung dan dipromosikan.
Islam yang teguh pada ajaran syariat—dicurigai, bahkan ditekan.

Umat dipecah, dicurigai satu sama lain.
Semua ini agar dominasi Barat tetap kokoh tak tergoyahkan.


Di Barat, Islamofobia makin menggila.
Muslim ditembak, dilecehkan, dan dicurigai.
Di Timur, Rohingya, Uighur, dan Kashmir terus dibantai.

Tak ada pelindung.
Tak ada pemimpin global yang bisa melindungi darah dan kehormatan umat.


Khilafah bukan sekadar simbol.
Ia adalah tameng.
Ia adalah rumah bagi seluruh umat.

Tanpanya, kita seperti anak yatim piatu.
Terombang-ambing di tengah gelombang dunia yang bengis dan penuh tipu daya.


Maka, wajar jika ide Khilafah kembali digaungkan.
Bukan sekadar romantisme sejarah,
tetapi sebagai jalan menuju masa depan yang lebih adil dan bermartabat.

Karena hanya dengan persatuan hakiki, umat ini bisa bangkit kembali.


Pernahkah engkau bertanya pada dirimu sendiri...
Jika terus seperti ini, ke mana arah umat ini akan dibawa?

📢 Saatnya berpikir lebih besar. Saatnya kembali kepada visi Islam yang kaffah. Saatnya menjemput peradaban.
#Khilafah #UmatIslam #KepemimpinanIslam #BangkitBersama

@portalperadabanislam

Sumber : https://alwaie.net/








Posting Komentar untuk "DUNIA KELAM TANPA KHILAFAH 🌍 Sebuah Refleksi atas Satu Abad Lebih Ketiadaan Kepemimpinan Islam"