POLITIK DEMOKRASI ITU MELAYANI OLIGARKI
🧠 POLITIK DEMOKRASI ITU MELAYANI OLIGARKI
Oleh: Wahyudi al-Maroky
Wajah Asli Demokrasi
Hari ini, demokrasi makin menampakkan rupa sejatinya.
Bukan alat kedaulatan rakyat, tapi pelayan setia para oligarki.
Janji-janji manis di
awal kampanye hanya pemikat.
Setelah berkuasa?
Rakyat dilupakan. Yang diprioritaskan: kepentingan elite.
Demokrasi yang
Pragmatis
Politik kini kehilangan akhlak.
Yang dicari bukan solusi, tapi posisi.
Etika bisa diabaikan,
hukum dilanggar.
Bahkan hukum Tuhan pun berani ditolak—apalagi hukum buatan manusia.
Segalanya Atas Nama
Rakyat
Mereka mengklaim semua demi rakyat.
Namun realitanya:
– Pajak kian mencekik
– Utang negara menggunung
– Kekayaan alam dijarah asing
– Suara rakyat tak digubris
Inilah ironi demokrasi:
Atas nama rakyat, rakyat justru ditindas.
Demokrasi = Legalitas
Oligarki?
Demokrasi memberi ruang bagi elite untuk mengutak-atik UU semaunya.
Asal lewat “mekanisme formal”, semua bisa jadi sah.
Hukum pun tunduk kepada
yang punya kuasa dan modal.
Bukan kepada keadilan, apalagi syariat.
Kritik Dibungkam,
Pujian Diupahi
Rakyat yang bersuara dikriminalisasi.
Ormas dibubarkan, ulama dijerat hukum.
Sementara penjilat
kekuasaan justru diberi jabatan dan proyek.
Apakah ini kebebasan?
Atau hanya kediktatoran berjubah demokrasi?
Islam Punya Standar
Politik Sendiri
Sebagai Muslim, kita tak boleh hanyut dalam arus.
Politik bukan rebutan kursi semata.
Politik adalah amanah
besar—terikat pada halal dan haram.
Tanpa standar syariah, politik hanya menjadi alat kezaliman.
Politik Islam Bukan
Sekadar Wacana
Nabi Muhammad ﷺ membuktikannya.
Beliau mendirikan negara berbasis syariah.
Konstitusinya: Piagam Madinah.
Segala perselisihan
dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Itulah politik Islam: berlandaskan wahyu, bukan mayoritas.
Hati-hati dengan
Koalisi
Partai Islam tak seharusnya berkoalisi dengan partai sekuler.
Mengapa?
- Itu
pengkhianatan terhadap amanah umat
- Itu
bentuk kompromi terhadap kebatilan
Kalau akhirnya ikut
menjustifikasi kebijakan zalim, lalu apa bedanya dengan partai sekuler?
Syariah Tak Boleh
Dikorbankan Demi Koalisi
Ketika partai Islam ikut melegalkan pajak yang menindas, atau mendukung
regulasi maksiat,
mereka telah menjadi bagian dari sistem yang zalim.
Syariah bukan alat
tawar-menawar.
Koalisi dengan kebatilan bukan strategi—itu pengkhianatan.
Lalu, Apa Solusinya?
✅ Niat yang lurus: ingin menerapkan Islam secara
kaffah
✅ Ilmu yang benar tentang politik Islam
✅ Metode perjuangan sesuai syariah
✅ Meneladani perjuangan Rasulullah ﷺ dan para
sahabat
Bangkitkan Politik
Islam!
Politik Islam bukan utopia.
Ia pernah tegak dan akan tegak kembali,
asal kita serius memperjuangkannya.
Pertanyaannya:
Apakah kita siap menjadi generasi yang meluruskan arah politik umat?
Atau hanya jadi penonton di panggung demokrasi yang penuh ilusi?
📢 Follow @portalperadabanislam untuk konten
dakwah, pemikiran Islam, dan politik yang mencerahkan.
🔁 Bagikan jika Anda peduli dengan masa
depan umat.
#PolitikIslam #OligarkiDemokrasi #SyariahSolusi #WahyudiAlMaroky
Sumber : https://alwaie.net/
Posting Komentar untuk "POLITIK DEMOKRASI ITU MELAYANI OLIGARKI"
Posting Komentar