📜 Jejak Khilafah di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritualitas yang Dilupakan (Bagian 8)
Tahukah Anda?
Islamisasi di Sulawesi tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari jaringan
besar dunia Islam yang melibatkan Khilafah ‘Utsmaniyah, Kesultanan Aceh, serta
tiga ulama karismatik asal Minangkabau yang dikenal sebagai Trio Datu’.
Ada hubungan politik dan spiritual lintas benua yang selama ini jarang
diangkat di ruang-ruang kelas.
🕋🌍 Simak kisah nyata yang membentang dari
Istanbul, Makkah, hingga Sulawesi.
Cap Sultan Aceh yang
Menggemparkan
Sultan Aceh, ‘Ala’uddin Sayyid al-Mukammil (1589–1604), menjalin
hubungan erat dengan Khilafah ‘Utsmaniyah di Istanbul.
Cap resminya tidak seperti cap-cap lain di Asia Tenggara.
🧿 Menurut penelitian Gallop, cap itu kemungkinan besar
dibuat oleh pengrajin Turki yang tinggal lama di Aceh. Ini bukan hanya
simbol—tapi bukti jaringan otoritas Islam internasional.
Aceh: Pintu Gerbang
Dunia Islam
Saat pelaut Belanda tiba di Aceh pada 1599, mereka tercengang melihat ramainya
pedagang dari Makkah, termasuk orang Turki dan Arab.
Aceh kala itu bukan sekadar kerajaan lokal—ia adalah pusat koneksi Islam
global di Asia Tenggara.
Dari Aceh, mengalir
bukan hanya budaya Islam, tetapi juga legitimasi politik dari Khilafah
‘Utsmaniyah.
Trio Datu’: Utusan
Resmi, Bukan Ulama Biasa
Menurut Naskah Gantarang dari Selayar, Trio Datu’ (Datu’ ri Bandang,
Datu’ ri Pattimang, dan Datu’ ri Tiro) datang ke Sulawesi atas mandat dari
“Raja dan Khalifah di Makkah.”
Jalur diplomatik ini menunjukkan rute resmi: Istanbul → Makkah → Aceh →
Sulawesi.
📜 Mereka bukan pendakwah lepas, tetapi utusan berotoritas
tinggi dalam struktur kekhilafahan.
Mandat dari Istanbul
untuk Mengislamkan Raja-Raja
Ketiga Datu’ ini diberi wewenang oleh Sultan Aceh untuk mengislamkan dan
memberikan gelar "Sultan" kepada para penguasa lokal. Namun,
legitimasi wewenang itu berasal langsung dari Sultan Mehmed III,
Khalifah ‘Utsmaniyah di Istanbul.
Siapakah yang
menghubungkan? Syarif Abu Thalib bin Hasan, wali Makkah sekaligus cucu
dari Syarif pertama yang berbaiat kepada Khilafah.
Garis Komando
Spiritual: Dari Istanbul ke Makassar
Khalifah Mehmed III menunjuk para asyraf (keturunan Nabi) di Makkah
sebagai wali wilayah Hijaz.
Syarif Abu Thalib kemudian menjadi sosok kunci dalam pengiriman Trio
Datu’ ke Nusantara.
🔗 Dari Istanbul hingga Makassar, ada rantai otoritas dan
misi dakwah yang terstruktur dan terjaga.
Tiga Raja, Tiga Sultan
Hasil dakwah mereka? Tiga kerajaan besar di Sulawesi memeluk Islam dan
mendapatkan gelar:
- Raja
Luwu → Sultan Muhammad Wali Muzhahiruddin
- Raja
Tallo’ → Sultan Abdullah Awwal al-Islam
- Raja
Gowa → Sultan ‘Ala’uddin
💡 Islamisasi Sulawesi bukan murni inisiatif lokal, tetapi
bagian dari strategi dakwah Khilafah global di abad ke-17.
Jejak yang Terlupakan,
Kini Tersingkap
Sejarah Islam di Nusantara ternyata sangat erat terhubung dengan
dinamika Islam global.
Peran Trio Datu’, Aceh, Makkah, dan Khilafah ‘Utsmaniyah membentuk satu
rantai dakwah yang solid dan sistemik.
📚 Pernah dengar kisah ini sebelumnya? Atau baru sekarang
tahu fakta sejarah yang terlupakan ini?
✍️
Tinggalkan komentar, bagikan postingan ini, dan ikuti akun ini untuk konten
sejarah Islam yang menggugah dan membuka wawasan.
#JejakKhilafah #SejarahIslam #TrioDatu #IslamisasiSulawesi #Aceh #Utsmaniyah
#DakwahGlobal
@portalperadabanislam
Sumber : https://alwaie.net/
Posting Komentar untuk "📜 Jejak Khilafah di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritualitas yang Dilupakan (Bagian 8) "
Posting Komentar