Sistem Demokrasi = Lahan Subur Korupsi?
🚨 Sistem Demokrasi = Lahan Subur Korupsi?
1️⃣ Dana haji triliunan kembali jadi sorotan. Kali ini, nama Menteri Agama saat itu, Yaqut Cholil Qoumas, ikut terseret.
👉 Miris! Uang umat untuk beribadah justru diduga dijadikan bancakan politik.
2️⃣ Direktur Pamong Institute, Wahyudi al-Maroky, menegaskan:
“Ini bukan sekadar ulah oknum. Demokrasi itu sendiri yang membuka ruang lebar bagi korupsi.”
3️⃣ Kenapa begitu?
💸 Demokrasi butuh biaya politik super mahal. Pemilu butuh sponsor. Dan sponsor? Pasti menagih “balik modal”—proyek, jabatan, bahkan kebijakan.
4️⃣ Alhasil, pejabat yang lahir dari sistem ini… mayoritas tersandera kepentingan.
Bahkan di Kementerian Agama yang seharusnya menjunjung nilai iman, kasus korupsi terus berulang.
5️⃣ Lebih parah lagi, politisi yang pernah terseret kasus masih bisa naik jabatan.
🔁 Perang lawan korupsi hanya jadi jargon, bukan tindakan nyata.
6️⃣ Pertanyaannya:
📌 Sampai kapan kita biarkan korupsi jadi hal “biasa”?
Kalau Anda diberi kewenangan penuh, apa yang akan Anda pilih?
👉 Perbaiki sistem, atau ganti total?
🔥 Korupsi bukan sekadar masalah individu, tapi masalah akar sistem.
Kalau akar busuk, pohonnya tidak akan pernah sehat.
❓ Menurut Anda, solusi terbaik untuk bangsa ini apa? Tulis di kolom komentar!
#Korupsi #Demokrasi #Indonesia
Sumber : https://media-umat.com/
Posting Komentar untuk "Sistem Demokrasi = Lahan Subur Korupsi?"
Posting Komentar