Berpikir Cemerlang : Fondasi Seorang Muslim Sejati





 Hakekat Berpikir Muslim Yang Cemerlang > silahkan download : 

drive.google.com/drive/folders/1EUDapcZcMVEx817mrG7ktMidmNxWeV2u


Sesungguhnya umat Islam telah mendapatkan cobaan pada abad ke-4 H dengan adanya ulama-ulama yang berusaha untuk meniadakan proses berpikir di tengah-tengah umat. Mereka menyerukan bahayanya berpikir atas Islam dan kaum muslimin. Itu terjadi ketika segolongan ulama seperti seorang alim yang masyhur dengan nama Al-Qaffal menyerukan agar umat Islam menutup pintu ijtihad, berusaha mencegah ijtihad, serta meyakinkan manusia akan bahayanya ijtihad. Kaum muslimin pun membenarkan seruan tersebut dan mengamalkannya. Para ulama pun mulai enggan berijtihad, para pemikir juga takut dengan ijtihad, serta orang pun tidak senang kalau di kalangan mereka terdapat para mujtahid. Pendapat tersebut telah menjadi opini umum di seluruh penjuru Dunia Islam. Dengan demikian, maka berpikir pun tidak dilakukan lagi oleh umat Islam dan mereka merasa cukup hanya dengan bertaklid. Mereka tidak menggunakan akalnya dan tidak lagi berani berijtihad. Larangan untuk berijtihad dan berpikir tersebut hanya terjadi dalam Islam. Ini akhirnya mengakibatkan berhentinya proses berpikir pada manusia dan mereka pun merasa senang dengan mandegnya proses berpikir tersebut. Padahal, manusia secara alami adalah makhluk yang malas. Karena itu umat Islam pun memberhentikan proses berpikir tersebut sampai abad ini (20 M/14 H). Berlalulah sepuluh abad di mana umat Islam telah menanggalkan proses berpikir.

Maka dari itu, tidaklah mudah bagi umat yang telah mengalami kekosongan dalam berpikir selama sepuluh abad dari usianya, untuk menggerakkan proses berpikir di tengah mereka dan memahamkan dengan sadar akan nilai proses berpikir dan nilai para pemikir. Karena itu jutaan kitab seperti kitab ini tidak


menjamin akan bisa menggerakan umat untuk berpikir dan membimbingnya agar menjadikan berpikir sebagai salah satu karakternya. Tetapi berbagai peristiwa menyakitkan yang benar-benar telah menghancurkan dan menghinakan umat ini akan dapat menumbuhkan harapan agar berpikir bisa menemukan kembali jalannya di tengah-tengah umat. Terutama setelah di tengah-tengah umat terwujud berbagai kelompok yang berpikir dan kelompok yang berusaha untuk berpikir, dan setelah adanya ribuan manusia di tengah-tengah umat yang mencintai berpikir dan menjadi para pemikir yang tidak merasa senang dengan tidak berpikir, hingga mereka sendiri menjelma menjadi proses berpikir yang hidup, dinamis, dan tumbuh. Karena itu, dua hal berikut, yaitu kedahsyatan dan kengerian berbagai peristiwa yang ada di tengah umat, dan kenyataan bahwa proses berpikir telah mendarah daging pada individu-individu tertentu hingga mereka menjelma menjadi proses berpikir yang berjalan di pasar-pasar di antara manusia, telah mewujudkan suatu harapan yang gemilang. Yaitu harapan untuk memindahkan proses berpikir dari individu kepada kelompok, agar proses berpikir menjadi proses berpikir kolektif, bukan proses berpikir individual, dan agar proses berpikir menjadi proses berpikir umat, bukan proses berpikir individu. Dengan demikian umat Islam akan menjadi umat yang berpikir dan kembali menjadi umat terbaik yang telah dilahirkan untuk umat manusia.


Posting Komentar untuk "Berpikir Cemerlang : Fondasi Seorang Muslim Sejati"