Bagaimana Mengembalikan Khilafah?

 

Bagaimana Mengembalikan Khilafah?

Seratus tahun telah berlalu sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah.
Berbagai upaya telah ditempuh, namun Khilafah belum kembali tegak.
Apakah jalan yang diambil selama ini keliru, ataukah ada faktor lain yang belum terpenuhi?

Pertama, kita harus meneguhkan keyakinan: Khilafah adalah bagian dari ajaran Islam, ditegaskan dalam nas syariah.
Kembalinya Khilafah adalah janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah ﷺ.

Allah berfirman dalam QS. An-Nur: 55 bahwa Dia akan menjadikan kaum beriman berkuasa di bumi, meneguhkan agama mereka, dan mengganti rasa takut dengan rasa aman.
Janji ini pasti—waktu dan tempatnya memang gaib, namun kepastiannya tidak diragukan.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, setelah masa kenabian dan Khilafah Rasyidah, akan datang masa kekuasaan diktator. Lalu, Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah akan tegak kembali.

Artinya, kita hidup di era menjelang kembalinya Khilafah.
Tugas kita bukan menunggu pasif, melainkan berikhtiar maksimal.
Menegakkan Khilafah adalah fardhu kifayah—kewajiban bersama umat.

Ada dua lapisan kewajiban:
(1) Ahlu an-Nushrah yang memiliki kekuasaan langsung, serta para pemikir dan mujtahid yang merumuskan peta jalan.
(2) Kaum Muslim yang mendukung dan menguatkan kelompok pertama, hingga seluruh syarat tegaknya Khilafah terpenuhi.

Hizbut Tahrir telah merumuskan metode ini dan berjuang di lebih dari 50 negara.
Namun, nushrah dari pemilik kekuasaan belum Allah berikan.
Ini bukan kegagalan—melainkan bagian dari ketetapan-Nya.

Setiap umat memiliki ajal. Negara-negara adidaya pun akan sampai pada akhirnya.
Allah menunda pertolongan-Nya dengan hikmah, agar kita memantaskan diri sebagai penerima kemenangan.

Maka, tugas kita jelas: teguhkan iman, luruskan niat, jangan bergantung pada selain Allah, dan bersabarlah dalam perjuangan, sebagaimana Nabi ﷺ dan para sahabat hingga kemenangan tiba.

Janji Allah itu pasti.
Pertanyaannya: apakah kita siap menjadi tangan-tangan yang Allah pilih untuk menegakkan kembali Khilafah?

Sumber : https://alwaie.net/