Demokrasi: Sistem Kufur yang Dipuja Dunia
Banyak yang mengklaim
demokrasi sebagai sistem terbaik.
Tapi pernahkah Anda bertanya: “Terbaik… menurut siapa?”
Kalau kita telusuri dari akar
hingga cabangnya, demokrasi bukan hanya berbeda dari Islam—tapi bertolak
belakang secara fundamental.
Mari kita bahas satu per satu.
🧵👇
Konsep Demokrasi: Indah di
Kata, Pahit di Realita
“Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.”
Begitu bunyi definisinya.
Namun, faktanya?
“Dari 1%, oleh 1%, untuk 1%.”
—kata Joseph Stiglitz, peraih Nobel Ekonomi.
Mayoritas rakyat hanya
dijadikan angka statistik.
Yang mengendalikan tetaplah elit kapitalis.
Pondasi Demokrasi: Sekularisme
Demokrasi tumbuh dari sekularisme—yaitu pemisahan agama dari kehidupan.
Agama dianggap tidak relevan
dalam ruang publik.
Aturan hidup ditentukan oleh akal manusia, bukan wahyu Tuhan.
Inilah fondasi utama dari
sistem demokrasi modern.
Dua Pilar Demokrasi vs Islam
Demokrasi:
1️⃣ Kedaulatan di tangan rakyat.
2️⃣ Rakyat sebagai sumber hukum
& kekuasaan.
Islam:
➡ Kedaulatan di tangan syariat
Allah.
➡ Hukum diturunkan dari wahyu,
bukan suara mayoritas.
(QS An-Nisa: 59, QS Al-Maidah: 50)
Siapa yang Berhak Menetapkan
Hukum?
Dalam demokrasi: manusia membuat hukum.
Dalam Islam: hanya Allah sebagai pembuat hukum. Manusia hanya pelaksana.
Demokrasi menjadikan manusia
sebagai “musyarri’” (pembuat hukum),
Sedangkan Islam menolak hal ini secara prinsipil.
Hasilnya?
Dalam sistem demokrasi:
✅ Riba dilegalkan
✅ Zina dianggap hak pribadi
✅ LGBT dilindungi hukum
Asal mayoritas menyetujui.
Dalam Islam?
Semua itu haram secara mutlak.
Hukum tidak berubah meskipun seluruh dunia menolak.
Kekuasaan: Islam Juga Kenal
Pemilihan
Islam tetap memberi hak kepada umat untuk memilih pemimpin.
Namun, syaratnya jelas dan terbatas.
Mengganti penguasa tak bisa
semena-mena.
Hanya boleh jika ada kekufuran nyata, bukan sekadar tidak suka.
Yang memutuskan? Bukan rakyat,
tapi Mahkamah Mazhalim (lembaga peradilan khusus).
Voting Tidak Sama dengan
Kebenaran
Demokrasi: mayoritas suara adalah kebenaran.
Islam: kebenaran tetap berasal dari wahyu, bukan suara terbanyak.
Mayoritas hanya berlaku dalam
hal teknis—bukan dalam menentukan halal dan haram.
Demokrasi Bukan Sistem Netral
Demokrasi punya ideologi.
Ia lahir dari akidah sekularisme, dibentuk oleh manusia, dan bertentangan
dengan Islam.
Ini bukan sekadar beda sistem,
tapi beda arah hidup.
Islam Tak Butuh Demokrasi
untuk Adil
Keadilan dalam Islam bukan hasil voting.
Tapi lahir dari ketaatan kepada syariat.
Kalau Islam sudah sempurna,
mengapa masih mengandalkan sistem buatan manusia?
Pertanyaan Terakhir untuk Kita
Renungkan
Masih pantaskah kita ikut-ikutan sistem demokrasi,
padahal akar dan batangnya jelas-jelas bertentangan dengan Islam?
Menurut Anda, kenapa masih
banyak yang mati-matian membela demokrasi? 🤔
🔁 Silakan retweet, bagikan, atau
diskusikan.
📌 Follow untuk konten
pemikiran Islam lainnya.
📚 Mari kita luruskan
cara pandang dan tegakkan kebenaran berdasarkan Islam, bukan ilusi sistem
buatan manusia.
Sumber : https://alwaie.net/
Posting Komentar untuk "Demokrasi: Sistem Kufur yang Dipuja Dunia"
Posting Komentar