KESEPAKATAN DAGANG INDONESIA–AMERIKA SERIKAT: TINJAUAN KRITIS PERSPEKTIF SYARIAH ISLAM
📉 KESEPAKATAN DAGANG INDONESIA–AMERIKA SERIKAT: TINJAUAN
KRITIS PERSPEKTIF SYARIAH ISLAM
Apakah perjanjian perdagangan ini sah menurut Islam?
Thread ini akan mengulasnya secara objektif dan tajam.
Mulai dari ketimpangan tarif, transaksi tersembunyi, hingga ancaman kedaulatan
digital.
Jangan lewatkan. 🧵👇🏼
| Ketimpangan Tarif
Tarif ekspor Indonesia ke AS memang diturunkan dari 32% menjadi 19%.
Namun, barang dari AS masuk ke Indonesia tanpa tarif alias 0%.
Adilkah ini?
Dalam syariat Islam,
ini melanggar prinsip mu‘āmalah bil-mitsli — perlakuan yang adil dan
setara dalam transaksi.
| Prinsip Mu‘āmalah
Bil-Mitsli
Khalifah Umar bin Khattab mencontohkan bahwa jika negara asing mengenakan tarif
kepada kita, maka kita pun wajib membalas dengan tarif serupa.
Jika AS mengenakan 19%,
sedangkan kita 0% — itu bukan kesetaraan.
Itu bentuk ketundukan ekonomi.
| Transaksi Tersembunyi
dalam Perjanjian
Untuk mendapatkan penurunan tarif tersebut, Indonesia dipaksa membeli:
– Energi dari AS senilai USD 15 miliar
– Produk pertanian AS USD 4,5 miliar
– 50 unit pesawat Boeing
Dalam Islam, ini adalah
bentuk dua akad dalam satu akad, dan hukumnya haram.
| Hadis Nabi ﷺ
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
"Tidak halal dua transaksi dalam satu transaksi."
(HR. Ahmad)
Ini berarti tidak boleh
ada perjanjian yang mengikatkan satu akad dengan akad lain secara tidak
sukarela.
Perjanjian dagang
semestinya bebas dari paksaan terselubung.
| Ancaman terhadap
Kedaulatan Digital
Salah satu poin paling mengkhawatirkan:
Indonesia menyetujui transfer data pribadi warganya ke Amerika Serikat.
Termasuk:
– Data transaksi
– Lokasi
– Riwayat belanja
– Bahkan potensi preferensi politik
Semua demi
"kemudahan investasi"?
| Tidak Ada Jaminan
Keamanan Data
Pemerintah mengklaim bahwa ada “pengelolaan data yang aman dan andal”.
Namun, fakta di
lapangan: tidak ada klausul tertulis yang menjamin itu dalam perjanjian
resmi.
Jika data disalahgunakan, AS bisa dengan mudah lepas tangan.
| Islam Melindungi
Rakyat, Bukan Menjualnya
Allah ﷻ berfirman:
"Dan Allah tidak akan memberikan jalan bagi orang-orang kafir untuk
menguasai orang-orang yang beriman."
(QS. An-Nisā’: 141)
Mentransfer data ke
negara asing = memberi jalan bagi dominasi mereka atas umat Islam.
| Siapa Lawan
Sebenarnya?
Amerika Serikat adalah negara kāfir ḥarbi fi‘lan — secara nyata
memerangi kaum Muslimin.
Mulai dari dukungan terhadap penjajahan Israel hingga intervensi militer di
negeri-negeri Muslim.
Maka berdagang dengan
mereka tidak diperbolehkan dalam syariat, karena itu memperkuat musuh.
| Kesimpulan: Layakkah
Kita Bangga?
Perjanjian dagang ini:
❌ Tidak adil secara tarif
❌ Melanggar prinsip akad Islam
❌ Mengorbankan kedaulatan data
❌ Menguntungkan musuh umat Islam
Bukan hanya merugikan
ekonomi, tapi juga menggugurkan kehormatan sebagai bangsa merdeka.
| Maka, Pertanyaannya:
Apakah kita sedang menjalin kerja sama?
Atau sedang menandatangani penyerahan kedaulatan secara sukarela?
💬 Bagaimana pendapatmu? Mari diskusi di kolom komentar.
↪️ Jangan lupa sebarkan agar lebih banyak yang
sadar.
#EkonomiSyariah #KritikKebijakan #PerjanjianDagangan #IndonesiaBerdaulat
#DigitalSovereignty
@portalperadabanislam
Sumber : https://shiddiqaljawi.com/

Posting Komentar untuk "KESEPAKATAN DAGANG INDONESIA–AMERIKA SERIKAT: TINJAUAN KRITIS PERSPEKTIF SYARIAH ISLAM"
Posting Komentar