Jejak Khilafah di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritualitas yang Terlupakan (Bagian 2)

 


🕌 Jejak Khilafah di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritualitas yang Terlupakan (Bagian 2)

Tahukah Anda bahwa pasukan dari Khilafah Utsmaniyah (Turki) pernah menjejakkan kaki di Nusantara?

Hubungan politik dan spiritual antara Dunia Islam global dan wilayah seperti Aceh, Sulawesi, hingga Maluku ternyata jauh lebih dalam dan kompleks daripada yang selama ini kita bayangkan.

Inilah sekelumit kisah yang sering luput dari buku sejarah.


Pada abad ke-16, Sultan Sulaiman al-Qanuni—penguasa teragung Khilafah Utsmaniyah—mengirim armada ke Samudra Hindia.

Tujuannya bukan semata ekspansi, tetapi untuk melindungi jamaah haji dan umat Islam dari ancaman kekuatan kolonial Portugis yang mulai menancapkan kuku di kawasan ini.


Kesultanan Aceh merespons langkah ini dengan penuh semangat.
Sultan ‘Ala’uddin Ri’ayat Syah al-Qahhar mengirim surat kepada Sultan Sulaiman, memohon dukungan militer untuk melawan Portugis di Melaka.

Sebuah bentuk diplomasi jihad yang menjalin simpul ukhuwah antara Aceh dan Istanbul.


Meskipun Sultan Sulaiman wafat sebelum surat itu tiba, putranya Sultan Salim II tetap menanggapinya.

Ia mengirim bantuan militer berupa kapal perang, teknisi senjata, dan penasihat militer ke Aceh sekitar tahun 1568—sebuah sinyal kuat solidaritas Islam antarwilayah.


Beberapa dari tentara Utsmaniyah tersebut tidak hanya menetap di Aceh. Mereka meneruskan perjalanan ke Demak, Pattani, hingga Maluku.

Mereka ikut bergabung dalam barisan perlawanan terhadap kolonialisme Eropa, menyatu dalam perjuangan umat di berbagai penjuru Nusantara.


Jejak mereka masih dapat kita temukan hari ini. Salah satunya di Gampong Bitai, Banda Aceh—terdapat kompleks pemakaman pasukan Utsmaniyah yang menjadi saksi bisu solidaritas Islam lintas benua.

Sebuah bukti nyata bahwa ukhuwah itu pernah hidup dan berakar kuat di bumi Nusantara.


Abad ke-16 adalah masa keemasan bukan hanya bagi Khilafah Utsmaniyah, tapi juga bagi Islam di Nusantara.

Aceh, Banten, Demak, hingga Ternate muncul sebagai kekuatan Islam regional yang menjalin koneksi strategis dengan dunia Islam global.


Ini bukan sekadar nostalgia sejarah.

Kisah ini menunjukkan bahwa umat Islam di Nusantara pernah memiliki hubungan langsung dengan pusat-pusat kekuatan Islam dunia.

🔍 Pertanyaannya:
Apakah kita telah menggali kembali jejak sejarah ini untuk membangun kesadaran dan jati diri hari ini?


📌 Follow akun @portalperadabanislam untuk konten sejarah Islam, jejak peradaban, dan perspektif yang jarang diungkap.

#JejakKhilafah #SejarahIslam #Nusantara #Utsmaniyah #Aceh #Ternate #Maluku #KhilafahDiSulawesi #UkhuwahIslamiyah #IslamGlobal #AntiKolonial


 Sumber : https://alwaie.net/






Posting Komentar untuk "Jejak Khilafah di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritualitas yang Terlupakan (Bagian 2)"