Pajak, Utang, dan Proyek Ambisius: Siapa yang Diuntungkan?
📈 Pajak terus naik, tapi hidup rakyat
justru kian sulit.
📉 Anggaran negara
makin besar, namun manfaatnya tak kunjung terasa.
Lalu, ada apa sebenarnya dengan kebijakan fiskal negeri ini?
🔍 Defisit Anggaran, Utang Menggunung
Pemerintah mengelola APBN dengan model defisit—belanja lebih besar
daripada pemasukan.
Akibatnya? Utang negara makin membengkak.
📌 Tahun 2025,
cicilan pokok dan bunga utang menembus Rp1.300 triliun lebih!
Namun, belanja untuk publik masih jauh dari kata optimal.
🏗️ Proyek Ambisius, Rakyat Dikorbankan
Alih-alih fokus pada kebutuhan rakyat, dana APBN justru digelontorkan untuk
proyek kontroversial.
Contohnya: IKN yang telah menyedot lebih dari Rp72 triliun, namun
belum menunjukkan hasil konkret.
Investornya enggan masuk, tapi negara terus jor-joran memakai uang rakyat.
💸 Korupsi dan Kebocoran Anggaran
Menurut PPATK, sekitar 36% dana Proyek Strategis Nasional (PSN) tak
dipakai sesuai rencana.
Dana publik justru diselewengkan untuk kepentingan pribadi.
Korupsi menjadi lubang hitam dalam sistem keuangan negara.
⚠️ Rakyat Dibebani, Bukan Dilayani
Saat belanja negara bermasalah, rakyat justru dipaksa menanggung beban:
🔺 PPN naik jadi 12%
🔺 Cukai minuman manis
diberlakukan
🔺 Asuransi kendaraan
diwajibkan
🔺 Iuran BPJS &
Tapera dinaikkan
Semua ini menambah tekanan ekonomi masyarakat.
🥵 Harga Naik, Layanan Publik Masih
Mengecewakan
Pendapatan rakyat makin tergerus oleh pajak dan iuran.
Sementara itu, pendidikan mahal, BBM dibatasi, dan layanan publik belum
merata.
Ke mana perginya anggaran besar itu?
🌍 SDA Milik Umum Dikuasai Swasta &
Asing
Sumber Daya Alam—seperti batubara dan minyak—yang seharusnya milik rakyat,
malah dikuasai oleh korporasi besar.
Negara hanya menerima royalti kecil dan pajak.
Dalam Islam, SDA adalah milik umum yang wajib dikelola negara untuk
kesejahteraan seluruh rakyat.
📚 Bagaimana Islam Mengatur Pajak?
Dalam Islam, pajak (dharibah) hanya boleh dipungut dalam kondisi
darurat—ketika kas negara benar-benar kosong.
Dan itu pun harus bersifat adil dan tidak membebani rakyat kecil.
🚫 Islam melarang pungutan seperti PPN,
cukai, bea, dan retribusi layanan dasar.
Semua itu termasuk bentuk kezaliman terhadap rakyat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan masuk surga pemungut cukai." (HR Ahmad)
✅ Solusi Islam: Sistem Ekonomi Berkeadilan
Islam menawarkan solusi sistemik:
✔️ Aset publik dikelola langsung
oleh negara untuk rakyat
✔️ Ekonomi berbasis kejujuran,
amanah, dan larangan riba
✔️ Tanpa utang ribawi dan tanpa
pajak menindas
✔️ Distribusi kekayaan lebih
merata dan berkah
🧠 Saatnya Kita Bertanya:
Apakah sistem ekonomi hari ini masih layak dipertahankan, jika terus
menyengsarakan rakyat?
🤔 Menurutmu, pajak makin tinggi itu
adil... atau zalim?
Tulis pendapatmu di kolom komentar! 👇
Jangan lupa like, share, dan follow untuk konten yang membuka mata! 📢
#PajakNaikHidupSulit
#EvaluasiSistemEkonomi
#SolusiIslam
#KeadilanEkonomi
#StopUtangNegara
#SDAUntukRakyat
#KhilafahSolusiUmat
Sumber : https://alwaie.net/
Posting Komentar untuk "Pajak, Utang, dan Proyek Ambisius: Siapa yang Diuntungkan?"
Posting Komentar