Pemuda Dalam Perangkap Pembangunan Kapitalistik

📌 Pemuda Dalam Perangkap Pembangunan Kapitalistik

Pemuda hari ini ibarat kue dari dapur pembangunan negara.
Jika hasilnya rusak, jangan salahkan adonan—periksa resep dan tangan pembuatnya.
Siapa yang paling bertanggung jawab? Negara.

❗️Saatnya membuka mata: sistem kapitalisme bukan hanya gagal, tapi sengaja menjebak.


Pemerintah telah menyusun cetak biru pembangunan kepemudaan:
Ada kementerian, ada indikator, ada program.

Namun, realitas di lapangan?
Generasi muda makin jauh dari nilai Islam.
Hidup bebas, pragmatis, bahkan apatis.

Jika hasilnya seperti ini, berarti rusak dari desainnya.


Indonesia ikut arus global.
Seluruh target pembangunan diselaraskan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Sekilas tampak mulia.
Namun, SDGs bukan agenda netral—ia dibungkus ideologi kapitalisme global.

Dibalik angka-angka, tersembunyi arah ideologis yang menggerus jati diri Islam.


Kapitalisme bukan sekadar sistem ekonomi.
Ia adalah ideologi yang menyusun ulang cara hidup manusia—termasuk membentuk pemuda.

Saat pemuda dianggap “berbahaya”, mereka dilibatkan dalam narasi perdamaian palsu.

Tujuannya bukan membina kebenaran, tapi menenangkan keresahan kapitalisme.


Lihat saja Deklarasi Amman dan Resolusi PBB 2250.
Pemuda diajak “berpartisipasi”—bukan untuk memperjuangkan Islam, tapi untuk mencegah apa yang mereka sebut ekstremisme.

Narasinya: moderasi, toleransi, dan inklusivitas.
Namun sejatinya: penjinakan, bukan pembebasan.


Indonesia menyambut semua itu dengan tangan terbuka:
💥 Revolusi Mental
💥 Moderasi Beragama
💥 Pendidikan berbasis pasar kerja

Pemuda diarahkan menjadi alat produksi ekonomi—bukan pemimpin perubahan.
Jauh dari visi Rabbani.


Akibatnya?
Lahir generasi yang cerdas, namun rapuh.
Berpengetahuan luas, tapi kehilangan arah.
Gaya hidup sekuler makin normal,
Sementara nilai Islam makin dianggap “ancaman”.

Padahal, pemuda seharusnya menjadi pilar peradaban—bukan sekadar obyek program pembangunan.


Islam memiliki sejarah emas dalam melahirkan generasi unggul:
🔹 Produktif dan berakhlak
🔹 Cerdas dan bertakwa
🔹 Tangguh dan berjiwa pemimpin

Semua itu lahir bukan dari seminar motivasi, tapi dari penerapan Islam secara total sebagai sistem hidup.


Pembangunan sejati bukan soal angka atau statistik.
Tapi arah dan dasar ideologisnya:

📍Apakah ia melahirkan generasi yang dekat dengan Allah?
📍Atau menjauh dari syariat-Nya?

Pertanyaan inilah yang jarang diajukan pada setiap kebijakan hari ini.


Pemuda butuh arah baru—arah hakiki.
Yang tidak hanya mengasah keterampilan, tapi juga menanamkan keimanan.
Yang tidak hanya melatih kompetensi, tapi juga membentuk kepribadian Islam.

Dan arah itu hanya mungkin lahir dari Islam… sebagai ideologi, bukan sekadar ritual.


Khilafah adalah wujud sistem Islam yang pernah membina generasi emas.
Bukan mimpi nostalgia, tapi fakta sejarah.
Bukan utopia, tapi janji dari Allah SWT.

Kini, kita hanya punya dua pilihan:
🔸 Terus hidup dalam jebakan sistem rusak
🔸 Atau menjadi bagian dari perubahan sejati


Kalau tulisan ini menggelitik nuranimu...
Menurutmu, apa satu ciri pemuda ideal menurut Islam yang paling penting untuk zaman ini?

Tulis jawabanmu di kolom komentar ⤵
Jangan lupa follow untuk konten kritis dan membangun kesadaran Islam lainnya 📲


Sumber : https://alwaie.net/







Posting Komentar untuk " Pemuda Dalam Perangkap Pembangunan Kapitalistik"