KEBANGKITAN HAKIKI: Sudahkah Kita Benar-Benar Merdeka?

 



KEBANGKITAN HAKIKI: Sudahkah Kita Benar-Benar Merdeka? 🕌🧭


Tahukah Anda?
Organisasi pertama yang menyalakan api perjuangan nasional bukanlah Budi Utomo, melainkan Sarekat Dagang Islam (SDI).

Didirikan pada 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi, SDI menjadi tonggak awal kesadaran umat Islam untuk memperjuangkan nasib bangsanya sendiri — bebas dari dominasi penjajah.


Awalnya, SDI hanyalah koperasi pedagang batik.
Namun dalam waktu singkat, ia menjelma menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan ekonomi kolonial.

Cabangnya tersebar luas ke berbagai daerah. Pada tahun 1912, SDI bertransformasi menjadi organisasi politik: Sarekat Islam — membawa misi nasionalisme dan penolakan total terhadap penjajahan.


Lantas, mengapa Hari Kebangkitan Nasional justru diperingati setiap 20 Mei, yang merujuk pada lahirnya Budi Utomo?

Padahal, Budi Utomo bersifat elit, kedaerahan, dan tidak memperjuangkan kemerdekaan.
Berbeda dengan Sarekat Islam yang bersifat nasional, populis, dan anti-penjajahan.


Tak bisa dimungkiri:
Kontribusi umat Islam dalam perjuangan bangsa sering kali dikesampingkan.
Peran ulama, santri, dan tokoh Islam sengaja dihilangkan dari panggung sejarah oleh narasi sekuler yang dominan 📚🧕.


Setiap tahun, kita memperingati "kebangkitan".

Namun mari bertanya:
Apakah bangsa ini sungguh telah bangkit?

▪ Kemiskinan
▪ Utang luar negeri
▪ Ketimpangan hukum
▪ Kriminalitas
▪ Sistem warisan kolonial

Masih membelenggu kehidupan rakyat.
Jangan-jangan... kita belum benar-benar merdeka?


Kebangkitan hakiki bukan sekadar pertumbuhan ekonomi atau pembangunan infrastruktur.

Kebangkitan sejati adalah kebangkitan pemikiran — berangkat dari cara pandang yang benar terhadap manusia, kehidupan, dan tujuan akhir hidup 🌍.


Para ulama seperti Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dan Syaikh Hafidz Shalih menegaskan:

"Kebangkitan hakiki hanya bisa dibangun di atas akidah Islam."

Akal + Akidah Islam = Peradaban besar.
Inilah yang dahulu mengubah bangsa Arab dari kaum jahiliyah menjadi pemimpin dunia.


Fakta membuktikan:
Sistem sekuler telah gagal menyelesaikan persoalan umat.

Solusinya?
Kembali kepada Islam sebagai sistem hidup yang utuh — dari politik, ekonomi, pendidikan, hingga hukum dan sosial.


Namun, kebangkitan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.

Umat Islam harus bersatu — melampaui sekat-sekat ormas, komunitas, atau afiliasi.
Perbedaan bukan alasan untuk berpecah. Justru menjadi kekuatan jika dipersatukan oleh visi Islam.


Untuk menyatukan umat, dibutuhkan satu kepemimpinan global yang melandaskan dirinya pada akidah dan syariah Islam.

Inilah pentingnya institusi Khilafah
Bukan nostalgia sejarah, tapi solusi masa depan bagi umat yang hari ini dijajah oleh sistem global 🌐


Khilafah bukan ancaman.
Khilafah adalah wadah ukhuwah Islamiyah sejati.

Hanya dengan Khilafah:
▪ Syariah bisa diterapkan secara kaffah
▪ Keadilan bisa ditegakkan
▪ Umat bisa bangkit secara hakiki


Maka, inilah tugas kita hari ini:
📌 Mencerdaskan umat
📌 Menyadarkan bahwa Islam adalah solusi hidup
📌 Menguatkan barisan dakwah
📌 Bersatu dalam perjuangan menegakkan kembali Khilafah


Kita tak butuh simbol kebangkitan —
Kita butuh substansi kebangkitan.

🤔 Menurutmu, apa peran paling penting yang bisa dilakukan anak muda Muslim hari ini untuk mewujudkan kebangkitan hakiki?
Yuk diskusi di kolom komentar ⬇️


🗣️ Jika kamu peduli dengan masa depan umat, bantu sebarkan konten ini. Follow @portalperadabanislam untuk konten dakwah lainnya.


Sumber : https://alwaie.net/






Posting Komentar untuk "KEBANGKITAN HAKIKI: Sudahkah Kita Benar-Benar Merdeka?"